Thiwul atau tiwul identik dengan santapan harian warga daerah pertanian kering. Karena menjadi salah satu penyelamat untuk bertahan dari kelaparan ketika musim paceklik.
Terbuat dari singkong sebagai pengganti nasi ketika beras tidak terbeli oleh masyarakat pada waktu penjajahan Jepang.
Dalam pembuatan thiwul ini, singkong terlebih dahulu di jemur untuk di buat gaplek. Lalu gaplek di tumbuk halus dan di kukus.
Dahulu thiwul biasa di sajikan dengan sayuran dan lauk lainya. Tapi saat ini, tiwul disajikan dengan parutan kelapa atau bisa juga di tambahkan kuah kinca gula merah supaya manis.
Share :