Home ยป Pulo Tengah

Pulo Tengah

Pulo Tengah Desa Wisata Babakan

Dalam bahasa Jawa, penamaan Pulo Tengah berarti pulau tengah, yakni daratan delta di tengah Sungai Progo. Mengacu pada area kawasan pertanian labil di hilir Sungai Progo. Kemudian menjadi ambigu penyebutan Pulo adalah untuk seluruh kawasan pertanian bantaran sungai. Termasuk kengser, dan Pulo Tengah untuk kawasan pertanian di tengah sungai. Penyebutan ini tak hanya berlaku bagi masyarakat Babakan, tapi juga seluruh kawasan hilir sungai sepanjang kurang lebih 5 km di kedua sisinya.

Pulo kemudian menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat bantaran sungai, terutama kawasan sekitar muara. Mempengaruhi sosial budaya pertaniannya, yang mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan masyarakat pedesaan pada umumnya.

Habitat di Pulo Tengah

Sebagai tanah endapan, kawasan delta ini sangat subur, dengan ketinggian rendah dari permukaan air, sehingga hampir tidak pernah kekeringan. Struktur tanah berlapis mulai dari bebatuan andesit kecil, pasir, tanah, hingga lapisan humus tebal, sehingga menjadi habitat tumbuhan yang heterogen. Keberagaman ini dikarenakan biji-bijian yang terbawa arus berasal dari seluruh hulu sungai kecil cabang Sungai Progo sepanjang 140 km. Baik dari sepanjang bantaran maupun dari banyak gunung hulu, mulai dari perbukitan Menoreh, Gunung Merapi, Sumbing, maupun Sindoro sebagai ujungnya.

Heterogenitas ini pula yang kemudian menjadi tempat persinggahan dan juga berkembang biaknya hewan-hewan yang selamat dari terbawa arus bandang. Terisolirnya kawasan ini pula yang kemudian menarik banyak jenis hewan untuk datang berburu. Atau sekedar menjadi tempat singgah sementara, terutama burung-burung migran.

Burung Migran di Babakan

Satu hal yang unik tentang fauna di Pulo Tengah. Ada ribuan burung bermigrasi dari kawasan subtropis seperti Rusia dan Alaska menuju daerah selatan seperti Australia, Selandia Baru, dan Papua Timur. Karena perjalanannya yang terlalu jauh, rombongan burung tersebut singgah di Muara Sungai Progo.

Menurut BKSDA, ada 372 spesies burung endemik di Indonesia, dan 149 spesies burung migran. Dari seluruh spesies tersebut, ada 78 jenis burung pantai dan 44 jenis diantaranya dapat ditemui di Muara Progo, baik endemik maupun migran. Tak heran jika Muara Progo menjadi lokasi dengan keanekaragaman jenis burung terbanyak di kawasan Jawa dan Bali. Pengamatan atau patroli burung migran kemudian menjadi salah satu unggulan atraksi pariwisata di Desa Wisata Babakan.

Share :