Home » Puspita Batik Indigo

Puspita Batik Indigo

salah satu atraksi oleh Puspita Batik Indigo

Salah satu produk unggulan pariwisata Dewisaba adalah atraksi di Puspita Batik Indigo. Kita bahas satu persatu. Indigo merupakan zat warna biru yang didapatkan dari tanaman yang dengan nama latin Indigofera sp. Pada masa penjajahan, indigo merupakan salah satu komoditi ekspor penting pemerintah Hindia Belanda selain kopi, tebu, teh dan rempah-rempah. Kebijakan “cultuurstelsel” diimplementasikan oleh Gubernur Jendral Johannes Van Den Bosh kala itu dengan sistem tanam paksa. Menjadikan Indonesia sebagai penghasil indigo terbesar di dunia.

Emas Biru

Begitu tinggi nilai komoditas pewarna alam nila dari Indigofera sp, sehingga disebut sebagai “emas biru”. Masa kejayaan “emas biru” berakhir dengan ditemukannya pewarna sintetik seperti naftol, indigosol, remasol, dan sejenisnya. Karena dirasa lebih murah dan praktis, otomatis pewarna alami ini ditinggalkan oleh para produsen tekstil dan pembatik di seluruh dunia. Penggunaan pewarna alam indigo hanya tersisa sedikit pada kain- kain tradisional.

Namun begitu, banyak orang telah menyadari bahwa penggunaan zat warna sintetik telah mengancam kelestarian alam dan kesehatan. Sehingga kemudian kembali menggunakan warna alam. Pewarna organik ini menonjolkan kesan warna biru kuat yang teduh, representasi dari warna indigo. 

Pewarnaan di Puspita Batik Indigo

Puspita Batik menggunakan jenis longeracemosa dimana daunnya berwarna hijau tua. Kelebihan jenis longeracemosa diantaranya tahan dengan segala hama dan cuaca.

Cara pewarnaan menggunakan pewarna alam selalu dipertahankan oleh para perajin tradisional untuk menjaga tradisi luhur dalam membatik. Tingkat ketahanan warna juga lebih baik terhadap bahan kimia lain seperti detergen yang bersifat asam. Juga ketahanan terhadap terpaan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.

Waktu terbaik untuk panen Indigofera yaitu saat cuaca tidak terlalu panas, pagi atau sore hari. Proses pembuatan pasta indigo dimulai dengan proses fermentasi ke media, direndam selama 2x24jam dan dicampur dengan air kapur. Proses ini kemudian berlanjut hingga kurang lebih memakan waktu 3 hari.

Motif Puspita Batik Indigo masih mengikuti motif batik yang ada saat ini. Motif parang, truntum, sidomukti, dan beberapa jenis batik kuno lainnya. Istilah batik indigo sendiri lebih kepada cara pewarnaannya.

Keunggulan Puspita Batik Indigo Natural Dye adalah menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan. Dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman dengan menerapkan standard operation produksi (SOP), serta berada di lokasi pengerjaan yang nyaman.

Kendala batik indigo adalah warna yang suka berubah karena terkadang terpengaruh pada cuaca, air dan lainnya. Puspita Batik Indigo Natural Dye terus berproses walaupun ada kendala yang dihadapi saat melakukan proses batik. Selain dari warnanya kendala lain adalah modal untuk proses batik ini modalnya harus terus berputar jika tidak berputar maka pembuatan batik akan mengalami kesulitan modal.

 Potensi Wisata Batik Indigo

Di Desa Wisata Babakan, Puspita Batik Indigo juga membuka workshop dari cara menanam dan memanen tanaman indigo. Membuat pasta indigo, mengikuti proses membuat pola dan membatik hingga proses pewarnaan.

Share :